Dweller

Advertise

­ ­

Friday, March 18, 2011

9 Pertanyaan Sifat dan Karakter pada Tes Wawancara

 Pertanyaan tentang karakter dan sifat bisa jadi merupakan yang paling subyektif dari semua jenis pertanyaan yg ada. Gawatnya, hal ini kadang bisa terpengaruh banget oleh mood (dan siklus hormonal juga). Dan menariknya, mood dan kondisi produktif kita juga bisa dipengaruhi oleh waktu. Maksudnya, Anda ngerasa ngga jika Anda merasa paling produktif pada waktu-waktu tertentu dalam satu hari, atau waktu-waktu tertentu dalam satu minggunya. Bagi banyak orang, hari senin adalah hari yg kurang membuat semangat. Entah karena kecapekan akibat lelah beristirahat pada sabtu minggunya atau benar-benar karena males.


Apapun deh, menghadapi pertanyaan tentang karakter dan sifat tidaklah menjadi begitu mudahnya mentang-mentang kita sudah tau banyak tentang teori kepribadian plus. Baik, mari kita mulai:

1.   Menurut Anda sendiri… apakah Anda ini pintar?
(ingat, ada beda antara rendah hati dan rendah diri. Dan ini bukanlah waktu untuk menjadi sempurna pada keduanya.)
Iya. Dalam artian bahwa kepintaran di sini bukan sekedar diukur dari hasil tes IQ. Saya pikir kepintaran seseorang akan benar-benar tampak ketika seseorang menghadapi beragam situasi dan berinteraksi dengan banyak orang. Dan dari aspek itulah saya merasa miliki keunggulan. Saya memiliki rasa percaya diri yang besar pada kemampuan saya untuk bekerja dengan orang lain, menyelesaikan permasalahan bisnis, dan juga membuat keputusan yg terkait urusan kerja. Tentu saja masih ada banyak hal yang saya belum tahu, tapi saya optimis bahwa saya bisa mempelajarinya. Sehingga saya lalu juga mengartikan kepintaran sebagai kemampuan yang baik untuk mengajukan pertanyaan pintar, mendengarkan dengan seksama, dan menyadari tak ada orang yang tahu tentang segalanya.

2.   Apakah Anda merasa bosan bila harus melakukan pekerjaan yg sama berulang-ulang?
Tidak juga. Bila pekerjaan itu memang sudah menjadi tugas saya, maka saya tidak akan merasa bosan karena itu memang tanggung jawab saya untuk merampungkannya dengan kemampuan terbaik. Menurut saya, pekerjaan itu tidaklah harus punya sifat menghibur, yang penting saya telah meyakini bahwa itu adalah harga yang harus dibayar untuk meraih kesuksesan yang lebih tinggi.

Saya berpendapat bahwa bila ada seseorang yang mudah bosan dengan repetisi, maka dia bisa jadi akan mengalami masalah yang cukup serius nantinya. Karena terkadang kita harus mengesampingkan kesukaan kita dan berfokus pada melakukan apa-apa yang memang harus dilakukan – meskipun itu bukanlah suatu hal yang baru.

Saya pikir sampai saat ini saya sudah terlalu sibuk untuk mengerjakan tugas saya sehingga sampai-sampai tidak sempat untuk merasa bosan

3.   Anda lebih menyukai kerja dalam tim atau sendirian?
Bekerja dalam tim adalah salah satu elemen terpenting dalam sukses karir dan juga hidup. Sepengetahuan saya, bila seseorang tidak bisa bekerja dengan baik dalam tim, maka dia pun biasanya juga akan susah untuk bekerja dan berkomunikasi secara produktif dalam hubungan orang per orang.

Meskipun kerja tim amatlah penting, namun saya tetap mampu produktif dalam bekerja sendirian. Terkadang tekanannya memang terasa lebih berat, tapi saya sudah terbiasa untuk menganggapnya sebagai tantangan. Terkait manakah yang saya pilih; apakah bekerja dalam tim atau sendiri, maka itu tergantung pd manakah cara yang terbaik untuk merampungkan pekerjaan. Atas pilihan mana pun, saya masih bisa bekerja sama kerasnya dan dgn inisiatif penuh.

4.   Apakah Anda suka bekerja dengan “benda”; apapun bentuknya?
(bila memang iya, apalagi pekerjaannya memang membutuhkan kompetensi teknis)
Ya, sedari dulu saya memang punya bakat dan kecepatan dalam mempelajari kemampuan teknis. Saya suka sekali bekerja dengan mesin dan gadget. Ketertarikan saya itu membuat saya bisa mengoperasikan banyak perangkat. Meskipun begitu saya juga punya kemampuan untuk mengkonseptualisasi sebuah penugasan dan lalu menerjemahkan konsep itu ke dalam bentuk konkrit implementasi di lapangan (baca: artinya kalau Bapak memberi saya perintah, bapak tidak perlu tahu tentang cara pengoperasian perangkat/mesin/gadget untuk memfasilitasi perintah itu. Cukup katakan saja perintahnya, ntar saya bisa kok mendayagunakan semua perangkat/mesin itu untuk memfasilitasi keinginan bapak.)

5.   Apakah Anda suka bekerja dengan angka?
(bila memang iya, or bila pekerjaannya membutuhkan kemampuan analitis dan matematis)
Tentu saja. Itu memang yang menjadi dasar untuk pekerjaan ini. Saya punya bakat yg kuat dlm mengurusi angka saya mampu menangani sisi hitung-hitungan dari bisnis. Pencatatan dan pembukuan yg akurat memang bagian manajemen yang penting dan bisa membantu dalam menunjukkan wilayah-wilayah yang bisa dikembangkan. Dan di bagian situlah saya memiliki bakat dan kemampuan.

6.   Apakah Anda suka bekerja dengan orang?
(bila memang iya, atau situasi yang diharapkan memang adalah kerja tim)
Iya, sangat. Bila kita bermaksud untuk memenuhi target dan menindaklanjuti rencana pertumbuhan yang telah dicanangkan, maka kita memang harus mengatur dan mengkoordinasi kerja dari banyak orang. Saya percaya dengan kekuatan sinergi dalam kerja tim, di mana daya kreativitas yang muncul di sana akan lebih besar ketimbang yang bisa dimunculkan oleh orang per orang secara sendiri-sendiri.

(tapi bila tidak, atau bila pekerjaannya menuntut Anda untuk bisa kerja sendirian)
Saya selalu bisa bekerja dengan orang lain, tapi saya tak punya kesulitan untuk bekerja sendirian. Saya punya kemampuan inisiatif yang besar. Saya juga bisa membuat target-target secara mandiri, atau menjalani target yang ditugaskan dan merampungkannya.

7.   Apakah Anda betah menangani hal-hal detail?
Iya, saya kira begitu. Saya bersedia melakukan apa-apa yang ditugaskan kepada saya. Bila ketelitian ekstra pada detail adalah salah satu prasyarat di dalamnya, maka saya pun akan melakukannya. Saya percaya bahwa sukses dan percepatan karir adalah hasil langsung dari terlaksanya tugas dengan baik, termasuk di dalamnya adalah ketelitian pada hal-hal yang detail.

8.   Apakah Anda punya jiwa kompetitif?
Iya, saya punya itu. Menurut saya, sifat kompetitif itu diperlukan agar bisa sukses di lingkungan korporat. Namun dengan sifat kompetitif ini bukan berarti berkompetisi secara ganas dengan rekan kerja untuk mendapatkan pengakuan, kenaikan gaji, atau promosi. Bila saya bekerja dengan baik dan selalu memberikan upaya terbaik, saya yakin imbalannya pasti akan datang.

Yang penting, kompetisi terbesar adalah dengan diri saya sendiri. Maksudnya, saya selalu berusah memecahkan rekor pribadi saya sendiri – untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik atau lebih cepat dari yang sudah pernah saya lakukan.

9.   Apa yang Anda lakukan bila Anda punya cara pandang yang berbeda dengan atasan?
Yang jelas saya bukan seorang yes-man. Tapi meskipun begitu, saya cukup berhati-hati dengan bagaimana saya mengekspresikan pendapat. Saya tidak akan seenaknya menyatakan ketidaksepakatan saya atas pimpinan di depan banyak orang. Karena saya tahu rata-rata orang tidak suka dicela di depan umum. Selama rapat berlangsung, saya biasanya membuat mencatat dengan baik, lalu memberikannya kepada orang lain secara rahasia. Saya percaya kita bisa menunjukkan ketidaksepakatan dengan tanpa menunjukkan sikap pertentangan. Yang penting kan bukan ketidaksepakatan kita itu, namun adalah agar pendapat kita didengar dan dihargai. Dan saya tahu betul bahwa cara kita menyampaikan sesuatu akan menentukan apakah pendapat kita akan didengarkan atau tidak.

sumber: http://rawapening.wordpress.com/2009/11/17/9-pertanyaan-sifat-dan-karakter-pada-tes-wawancara/

0 komentar:

Post a Comment

 
Powered by Blogger